Jumat, 31 Maret 2017

Indonesia damai

*Indonesia tanpa ahok*

Sebelum ahok muncul di jakarta, keadaan indonesia baik baik saja. Kerukunan antar umat terjaga, saling menghormati, tidak saling mengejek dan menghina.

Dulu waktu jaman sekolah, ada juga teman saya yang nonmuslim tapi ga kenapa2 tuh. Kita main spt apa adanya, bahkan kals 5 sd pernah semeja bareng non muslim n etnis cina gak masalah, asyek2 aja.
Wkt smp n sma juga, gak pernah mempermasalahkan soal agama dan etnis,
Ketika kuliah, temen seangktan, senior dan junior ada bbrp yg non muslim. Kami sering belajar bareng dan maksi d kantin bareng. No problem, kami ga pernah sekalipun berdebat masalah agama atw etnis. Kami saling menghormati satu sama lain, tidak pernah saling ejek. Lana a'maluna walakum a'malukum.

Kamipun lulus dan diwisuda bersama sama. Sungguh indah indonesia waktu waktu itu, walau berbeda kami tetap bisa berjalan bersama.

Tapi apa yang terjadi sekarang, setelah muncul ahok?

Ketika berbeda menjadi saling menghina? Di medsos saling mencerca satu sama lain. Yang dulunya saling menghormati jadi saling mencaci. Dulu indonesia terkenal dengan budaya anggah ungguh, sopan santun, tapi setelah ahok muncul?

Ia menyontohkan bahwa mencaci, menghina itu boleh bahkan merupakan wujud ketegasan katanya. Dulu satu sama lain saling menghormati. Tapi ahok dan pendukungnya menyontohkan bahwa hanya mereka yang paling bersih, dan selain golongan mereka itu kotor dan koruptor. Dia selalu menunjuk orang lain itu salah, maling, dll.

Dia mengaku paling bhineka dan menjunjung tinggi pluralisme, tapi lihatlah apa yang sekarang terjadi akibat ucapan ucapannya. Padahal tak satupun manusia bersih dari dosa, apakah ia manusia paling suci yang berhak untuk menjelekkan siapapun dan apapun?

Lalu sebaliknya, apakah jutaan orang lain yang menentangnya itu semua kotor penuh dosa? Ini bukan lagi masalah pilgub. Ini bukan lagi masalah umat Islam saja. Ini adalah indonesia tercinta, yang mulai terpecah belah hanya karena seorang manusia.

Apakah negeri tercinta akan terus bermusuhan hanya gara gara satu manusia. Apakah kerukunan jutaan rakyat indonesia bisa diabaikan demi satu orang. Kalau begitu sebenarnya siapakah dalangnya semua kegaduhan ini? Ya jelas sekali, siapa lagi kalau bukan lagi ahok.
Maka kini ketika hukum telah menjadi tumpul, dan penguasa telah menjadi tuli. Hukuman penjara untuknya takan bisa menyelesaikan masalah yang ada. Kalau dia hanya dipenjara, pendukungnya akan murka, dan perselisihan takan selesai.

Lalu apa jalan keluarnya? Satu satunya jalan keluarnya adalah delete dia dari indonesia, cabut kewarga negaraannya, karena sudah menyebabkan kegaduhan bagi rakyat indonesia. Toh kata pendukungnya, kalau ga jadi gubernur jkt, dia akan dipakai di USA? Ya sudah kirim saja ia kesana.

Atau balikin saja ia ke tanah leluhurnya. Kalau memang dia manusia super hebat, pasti tanah leluhurnya lebih membutuhkannya. Indonesia tidak akan apa apa tanpanya.

Masih banyak jutaan rakyat indonesia yang cinta tanah air ini, yang lebih baik darinya. Masih banyak pula rakyat indonesia yang jujur dan rendah hati. Masih banyak rakyat indonesia yang etos kerjanya tinggi.

Toh, maaf, kalau dia sampai mati, maaf, paling pendukung setianya hanya akan menangis sesaat, habis itu ya life must go on.

Jadi indonesia takan apa apa tanpanya, bahkan indonesia akan lebih adem ayem tanpanya. Apakah dia orang paling pintar di indonesia? Paling suci? Paling baik? Tenang, indonesia masih punya banyak rakyat yang pintar, baik, bagus kerjanya dan bisa mengendalikan diri dan lingkungannya dengan baik. Jadi untuk indonesia damai tidak cukup dengan menyuarakan penjarakan ahok, tapi lebih dari itu:

gerakan baru: #indonesiadamaitanpaahok

Kamis, 30 Maret 2017

313 Berkah

Semoga ALLOH qobulkan harapan kita agar penista agama dihukum segera.. sesuai amanat undang-undang..dan semoga persatuan ummat yg makin kuat melalui syariat kasus al-maidah ini bs tetap terus dipertahankan.. alhamdulILLAH ummat islam indonesia sekarang semakin solid tidak terlalu menonjolkan kelompok organisasi masing2.. Moga kebersamaan ini terus terjaga..alangkah baiknya jika tiap tahun nantinya ummat islam Indonesia juga berkumpul di istiqlal seperti ini saling silaturohiim.. aamiin yaa ALLOH yaa Robbal'alamiin

Rabu, 29 Maret 2017

Pandji mantap argumennya

https://indonesiana.tempo.co/read/108089/2017/02/15/info.indonesiana/saya-dibayar-anies-baswedan-pandji-pragiwaksono

ANIES - SANDI, For The Game, For The World

cps dr sblh:
Sedang viral

ANIES - SANDI, For The Game, For The World

Tengku Zulkifli Usman
******

(1)
Sudah keluar hasil survei, bahwa Ahok adalah tokoh kuat calon presiden RI 2019 selain Jokowi dan Prabowo

(2)
Apa tujuan survei tersebut, tidak lain dan tidak bukan, ini adalah test case kubu aliran kiri untuk mewacanakan final menguasai Indonesia

(3)
Dan semua misi itu dimulai dari Jakarta, jangan anggap sebuah kebetulan bahwa Ahok bisa jadi tokoh nasional, ini by design

(4)
Dari kursi Bupati Belitung timur, cagub Bangka, Anggota komisi II DPR RI, cawagub DKI, gubernur Jakarta, sampai masuk istana negara

(5)
Maka saya tidak heran, sampai Gus Dur turun gunung kampanye buat Ahok saat Pilkada bangka Belitung

(6)
Karena Gus Dur punya pemahaman pluralisme disatu sisi, Ahok punya pemahaman liberalisme radikal disisi lain

(7)
Kalangan kiri baru mendapatkan momentum ketika Jokowi Ahok besar sebagai tokoh nasional

(8)
Sebenarnya sudah sangat lama mereka mencari momentum ini, lama gak ketemu

(9)
Partai PDS yang dulu resmi didirikan untuk merekrut suara non muslim & liberal gak kunjung besar bahkan punah, maka cari jalan lain

(10)
Lahir Perindo, lahir Juga beberapa partai Nasionalis lain yang berideologi sama atau beda tipis, mereka punya payung besar bernama PDI-P, payung secara psikologis

(11)
Bagi mereka kalangan kiri, tidak penting Jokowi atau Ahok di 2019 untuk istana negara, yang penting kalangan Islam bisa di eliminasi

(12)
Mereka selalu sepakat mengambil keuntungan diatas kerugian umat Islam khususnya dalam politik, disini kadang saya sedih, banyak Muslim berkiblat kekiri

(13)
Pertarungan Jakarta adalah pertarungan final pembuka kedok mereka, jika Anies Sandi kalah, maka sebenarnya Indonesia sudah dibawah telapak kaki mereka

(14)
Namun kalau Anies Sandi menang dan mampu mengalahkan Ahok, cukup besar pengaruhnya, bukan hanya untuk Jakarta dan Indonesia, tapi Juga untuk dunia

(15)
Ini adalah game kelas dunia bukan Game kelas ibukota,maka disinilah kredibilitas 200juta lebih Muslim Indonesia diuji

(16)
Kekuatan utama ada di rakyat, bukan di partai politik, bukan di Gerindra PKS yang mengusung Anies Sandi

(17)
Dua partai ini bebannya cukup berat jika semua urusan pemenangan Anies Sandi diserahkan ke mereka

(18)
Kuncinya ada di umat Islam semuanya, bukan hanya Muslim Jakarta, sekali lagi ini sebuah PR, apakah spirit 411,212,dan 112 berhasil mengkristal ke kotak suara atau tidak

(19)
Musuh Islam Politik di negeri ini paham, bahwa kelemahan Muslim politik adalah rame tapi gak mutu, makanya tidak satupun partai Islam mendapatkan suara dua digit

(20)
Semua partai Islam hanya dapat suara 1 digit, padahal Muslim jumlahnya 200juta lebih di negeri ini, ada Yg salah

(21)
Jadi, pemenangan Ahok adalah megaproyek kalangan kiri yang dibungkus dengan kedok demokrasi, agar bisa menguasai negeri besar dan"seksi"ini

(22)
Dan Jakarta adalah pintu gerbang nya,dan Jokowi Ahok adalah tokoh nya,dan sekarang lah momentumnya bagi mereka

(23)
Banyak pemimpin dunia menguasai negara diawali dengan menguasai ibukota negara, mereka paham, Jakarta adalah ibukota negara Muslim yang termasuk lemah dalam segala sisi nya

(24)
Beberapa kekuatan dunia sedang menunggu hasil Pilkada Jakarta, agar mereka bisa mengatur langkah selanjutnya, jika Ahok berhasil menang, maka mission completed

(25)
Saya merekomendasikan kepada semua muslim Indonesia, agar terlibat langsung dan tidak langsung untuk pemenangan Anies Sandi, baik kekuatan jaringan rakyat yang didaerah

(26)
Kekuatan finansial suka rela, kekuatan media apapun, termasuk media sosial,dan Semua yang dimiliki, wattaqullah mas tatho'tum

(27)
Agar bisa diarahkan dan disalurkan Untuk kepentingan pemenangan Muslim dan mengalahkan Anti Islam

(28)
Jika kita all out, kita bersatu, kita akan kuat dan bisa menang inshaAllah, namun kalau kita lalai, abai,dan cuek,kita akan kalah dengan pasrah

(29)
Dengan waktu yang tersisa, lakukanlah apa saja yang bisa dilakukan, agar setiap Muslim berusaha punya kontribusi nyata bagi pemenangan nomor 3

(30)
Agama kita mengajarkan"satu biji zarroh saja, maka tidak akan sia sia, setiap kebaikan akan kembali kepada pelakunya sendiri

(31)
Mereka berjuang dengan semua media termasuk motivasi dari gereja, maka mari kita menangkan Anies Sandi dengan rumus langit Juga

(32)
Usaha maksimal, eratkan persatuan, kokohkan barisan, kencangkan ikat pinggang dan terus maju sampai final

(33)
Gak mungkin Allah gak bantu kita, yang penting kita dulu yang menjadi pelaku utama Dan menjadi inisiator kebaikan untuk kemenangan tersebut

(34)
Perubahan sebuah negara itu dimulai dari perubahan perilaku dan sikap perjuangan sebuah komunitas kebaikan

(35)
Makanya dalam surat Ar ra'du ayat 11, Allah akan berubah suatu kaum, jika kaum itu Juga siap merubah dirinya

(36)
Sebutan bahasa"kaum" disini, artinya perubahan hanya bisa dilakukan oleh golongan dan perkumpulan, bukan tataran individu, maka berjuang lah bersama

(37)
Rebut ibukota Jakarta dengan motivasi amal Sholeh dan motivasi memburu syurga, kerena setiap detik dihitung pahala, sama dengan pahala kita sholat dan pahala kita jihad

(38)
Jangan anggap perjuangan kotak suara Muslim di dalam pemilu adalah amalan dunia, ini nilainya sama dengan amalan akhirat lainnya, Semua amal kita ada pada niatnya

(39)
Anies Sandi untuk Jakarta, Anies Sandi untuk Indonesia, Muslim Indonesia Semua untuk dunia.

(40)
Bagaimana dengan kasus Ahok di pengadilan? Apakah dia akan ditahan dan dipenjara? sudahlah lupakanlah.!

Wallahu Alam

Bahaya uang ga transparan

Maaf , Anda mungkin mengagumi Ahok yang pintar nyari uang dari swasta, tapi ternyata itu amat berbahaya.
Sangat Berbahaya, Rabu (29/3/2017):

1. Baru nonton debat #PilgubDKI (di Mata Najwa -red) di tengah kemacetan jalan tadi. Wah bahaya konsep Basuki soal pembiayaan #NonBudgeter.

2. Apakah @emerson_yuntho dan kawan2 @sahabatICW melihat ya?

3. Dalam debat itu Basuki gak paham bahwa Pembiayaan/Anggaran/Belanja Publik Tidak Mengenal Sumber Pembiayaan Non APBD/N.

4. Dan kemampuan pejabat publik melobi agar pengusaha membiayai fasilitas publik BUKAN PRESTASI tapi KOLUSI.

5. Saya bisa tuliskan pasal pasal dlm UU terkait tulisan di atas dan seharusnya ini di luar kepala penegak hukum.

6. Anda bisa meminta sebuah perusahaan membangun jembatan/pasar, namun harus melalui pembahasan di DPRD dan masuk dlm APBD.

7. Bui dan pasal berlapis menanti jika secara sepihak anda bangun infrastruktur publik gunakan dana korporasi (perusahaan -red) tanpa pembahasan di DPRD.

8. Dalam sistem anggaran publik tidak ada satu rupiah pun dana yg diterima atau digunakan tanpa melalui proses politik di DPRD.

9. Anda bisa saja katakan ini sukses membuat perusahaan swasta bangun daerah, tapi tanpa pembahasan di DPRD anda mungkin terima lebih.

10. Meski anda orang kaya raya, sbg kepala daerah anda bahkan tak boleh menggunakan uang pribadi utk membiayai program pemerintahan.

11. Kalo anda merasa kaya dan mampu bangun jembatan tanpa dana APBD, maka masukan uang anda tersebut dalam post dana hibah di APBD.

12. Korupsi adalah cabang KKN termasuk karena tdk ada skema pembiayaan publik dari sumber yg tak disepakati dlm APBD.

13. Anda bisa beretorika "demi rakyat saya gunakan uang pribadi bangun jembatan, APBD tak cukup, dll".

14. Tapi bagaimana jika uang itu adalah sisa sogok perizinan tertentu dan anda pakai untuk pencitraan sebagian KECIL.

15. Dalam APBD post sumber penerimaan dan pembiayaan itu sudah diatur dgn jelas sumber dan arahnya.

16. Neraca negara tidak boleh dikotori oleh sumber keuangan yang tidak jelas sumber dan sebabnya.

17. Neraca negara tidak boleh dikotori oleh dana cuci uang atau #MoneyLoundry yang haram dan berbahaya.

18. Maka tdk ada istilah pembiayaan dari sumber dana non APBD karena CSR pun harus masuk dalam sumber penerimaan di APBD.

19. Sebagai contoh uang "denda" koefisien lantai bangunan (KLB) atas pembangunan konstruksi pihak swasta di DKI.

20. Jika ia adalah "uang denda" maka ia adalah pendapatan negara (PNBP) bukan sumbangan swasta.

21. Jadi swasta yang kena denda tidak bisa langsung diminta untk bangun Simpang Susun Semanggi. Itu salah fatal!

22. Selain uang itu harus masuk ke kas
daerah dan dicatat sebagai penerimaan di APBD tahun depannya...

23. ...Pembangunan proyek Simpang Susun Semanggi juga harus diselenggarakan dengan sistem pengadaan tender, dll.

24. Polri, Jaksa, KPK, BPK, BPKP hrs serius dalami kasus beberapa proyek infrastruktur di DKI dari dana non-budgeter (diluar APBD -red).

25. Lalu Bagaimana bisa DPRD melakukan pengawasan terhadap sebuah proyek yg tidak menggunakan dana APBD???

26. Sementara itu, para buzzer dan media sudah memuji dan menganggap itu sebagai prestasi Basuki.

27. Bahkan pujian juga disampaikan langsung oleh Jokowi seolah ini adalah kepandaian mencari dana di luar APBD.

28. Media dan buzzer juga bergerak memblackmail DPRD sebagai sarang korupsi maka tidak perlu pembahasan APBD.

29. Apa pikiran orang2 ini ya? Mereka ini seperti alien dalam alam pikiran demokrasi dan governance juga sistem anti korupsi (clean governance -red).

30. Maka di sini saya bertanya, "Dimana penegak hukum terutama KPK dan para LSM soal korupsi yang biasanya galak".

31. Rupanya ini tujuan mereka, selama ini, mau menghancurkan reputasi lembaga pengawasan.

32. Rupanya, Di luar sana mereka pesta pora dengan uang swasta. UANG YANG TIDAK ADA PERTANGGUNGJAWABANNYA.

33. Dan dengan uang tanpa batas itu mereka membangun citra sebagai pejuang rakyat.

34. Mereka bikin pulau dengan menggusur rakyat menyewa aparat memakai pentungan dan alat berat.

35. Harga tanah hasil gusuran yang nyaris gratis itu dijual ribuan kali lipat harganya.

36. Dari situ mereka dapat untung besar dan hasilnya dibagi-bagi untuk segala hal tanpa dituduh korupsi dan tanpa suap.

37. Tim survey, pengamat politik, buzzer, tukang meme, tukang animasi. Semua mudah dibiayai tanpa korupsi.

38. Inilah *KORUPSI*orang pintar dan orang kaya. KPK tidak berani menyentuh mereka.

39. Mereka tidak makan uang negara seperti hakim terima uang 50 juta atau Irman Gusman 100 juta.

40. Uang itu belum masuk APBD atau belum jadi uang negara karenanya bisa dibagi2 suka2.

41. Sejauh bisa dicegat sebelum masuk APBD maka tidak ada niat jahat mereka.

42. Itulah sandiwara para kurcaci dan punakawan...sibuk sendiri menghibur majikan...